Pkpyr2d63 - Malaysia Menangis Lagi...
*Pkpyr2d63*
•MALAYSIA MENANGIS LAGI: LIHAT DARI SUDUT TASAUF. Mungkin Tuhan Mulai Bosan melihat tingkah kita. Lagi?
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ
Salam ketenangan buat Mak ayah, ahli ahli saya, adik beradik, iparduai, sanak saudara, sahabat sahabiah dan rakan taulan semua. Moga kita tenang damai menempuh segala ujian yang melanda.
Awal malam tadi, dikejutkan dengan perlanggaran LRT. Semuanya dalam keadaan angka kematian kes Covid 19 makin bertambah. Belum usai airmata kematian pada semalam, negara ini tambah terluka. Makin parah luka ini, keras jerit kepedihan ini, dan bertambahlah suara tangis yang terdengar, dan makin pilu hati ini merasakannya. Bertabahlah semua. Marilah bermuhasabah, di manakah agaknya salah hingga kita diuji begini hebat:
أ َ سـْــتـَـغـْـفـِـرُ الله، رَبَّ الـْــبـَرَايـَـا
Aku mohon ampun pada Allah tuhan sekalian mahluk
أ َ سـْــتـَـغـْـفـِـرُ الله، مِــنَ الـْــخـَــطَايـَــا
Aku mohon ampun pada Allah dari pada segala dosa
رَبِّ ز ِدْنـِى عـِــلـْــمًـا نـَــافـِــعـًــا
Ya Allah ya Tuhanku tambah kanlah Ilmu yang bermanfaat kepadaku
وَوَفـِّــقـْــنـِــى عـَــمـَــلاً مـَــقـْــبـُــولاً
Dan bimbing aku pada amalan yang diterima
وَهَــبْ لـِــى ر ِزْقـًــا وَاسِــعـًــا
Berikanlah aku rezeki yang luas
وَتـُــبْ عـَــلـَــيـْـنـَــا تـَــوبـَــة ً نـَــسـُــوحـًــا
Dan terimalah taubatku taubat Nasuha.
#Ustaz Ariffin Rahim - Astaghfirullah Robbal
https://youtu.be/3AvqUxsMDtE
Marilah kita sama sama cari rahsia Astaghfirullah Robbal Baroya, Zikir Taubat Nasuha yang menenangkan hati dan meredakan jiwa. Di ucapkan salam takziah pada ahli ahli keluarga yang terlibat dalam kematian Covid 19 dan juga malapetaka LRT.
Tertarik juga dengan satu komen dari sahabat netizen whatsapp dalam hal tragedi LRT:
“LRT tu computer base operation. Jejago israel cyber crime. X pasti lagi tunggu CSI.head on collision tu brader pelik jugak. My 2 cent”
Sekadar membuka minda, bukan untuk di bahas.
Saya sering mendatangi pada lagu ini, [https://m.youtube.com/watch?v=4Z63WyGK0ig], setiap kali bila saja bermuhasabah dengan kejadian alam yang tidak berhenti2 menimpa kita, kerana kita tetap tidak sedar.
Walaupun pasti AlQuran dan hadis ialah sumber terbaik menyedarkan kita, kadang kadang ada lagu lagu yang tidak bertentang dengan syariat tapi menyedarkan manusia lain yang kurang terarah ke arah sana. Lagu lagu ini diciptakan sarat makna cerita suasana hati, alam, keadaan sekitar. Lirik lagunya mengajak pada para penggemarnya untuk selalu merefleksi diri. Lirik lagu “Berita Kepada Kawan” misalnya, menggambarkan betapa kita begitu sarat bencana. Bencana yang. membuat netizen menderita hilang segala termasuk nyawa. Kita manusia bertanya apakah Tuhan marah kepada kita atau tidak. Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah laku manusia yang selalu banyak salah dan dengan dosa dosa. Malah ada pula berbangga dengan dosa dosa. Kita tak tahu apa kah jawapan tentang bencana yang diberikan kepada kita. Kita hanya memaknai dari bencana ini bahwa Tuhan murka kepada makhluk Nya yang sudah tidak taat lagi dengan cara memberikan teguran melalui bencana demi bencana.
Maka, kembalilah pada TUHAN PENCIPTA ALAM.
“Ya Rabb, sungguh kami takut kepada Mu. Sungguh demi nama AgungMu kami tak pernah berani melawan Mu. Demi segala Kekuasaan Mu, cukuplah airmata di bencana menjadikan kami hamba hamba yang tak pernah alpa menyebut namaMu. Jika itu semua tak cukup. Kalaupun benar Engkau telah bosan pada kami, satu pinta kami Ya Rabb, jangan lepaskan kami dari genggamanMu”
*Akhir kalam...*
Pesan Ebiet G Ade dalam beberapa lagunya, boleh menjadi pengingat pada kita. Lagu Berita kepada Kawan adalah doa dan juga rintihan jutaaan masyarakat yang taraf sederhana di negera ini,
“Mengapa di tanahku terjadi bencana, Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita…”
Malah di ingatkan dalam lagu “Untuk Kita Renungkan” [https://youtu.be/XvgYO-ym4-M], untuk kembali kita muhasabah, ada juga syarat mutlak yang diingatkan, “Kita mesti telanjang, dan benar benar bersih, suci lahir dan di dalam bathin. Tengoklah ke dlm sebelum bicara, singkir kan debu yg masih melekat. Mari hanya tunduk sujud padaNya…”.
Menghadapi pandemik wabak dan bencana alam, jelaslah bahwa kemunafikan, kata2 keseharian di media sosial, saling menyalahkan, memaksa orang menerima pendapat peribadi, apatah lagi hoaks, isu isu politik dan hal hal negatif adalah bukan jalan bijaksana hadapi wabak dan bencana alam.
Kerendahan hati, syukur, positif thinking dan ada semangat solidarity pada kemanusiaan perlu sama sama kita tingkatkan dalam suasana ini. Jadi, new normal adalah revolusi diri kembali kepada hakikat kehidupan sebagai manusia, pada masa yang sama rasa hormat dan syukur pada Sang Pencipta Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang jangan dihentikan di hati. Zahirkan setia padaNya dengan segera setiap masa.
Wallahu’alam
Barakallahufikum
Wassalam.
Sekadar berkongsi rasa,
*ncs@seriminang*
Comments
Post a Comment