*Ku tinggalkan Candi Borobodur dan juga kemegahannya, ku dahulu kan Masjid Agung Kota Jogja & Kiyai Ahmad Dahlan*.. catatan terakhir musafir Jogja.
Assalamu’alaikum..
Subahul khair..
Salam jumaat..
Alhamdulillah, semuanya dari kita masih dalam rahmat Nya seawal pagi jumaat. Saya pun selamat menamatkan status musafir sebaik tiba di Sri Minang malam tadi, semoga setiap titipan doa saya buat semua ketika permusafiran, berada dalam susunan Allah; kalau tidak dunia, biarlah di makbulkan di akhirat..
“Allahumma suril islam…
Yaa Allah tolonglah islam..
muliakanlah islam dan kaum muslimin, ampunilah kaum mukminin dan mukminat..”
Alhamdulillah, semalam sbg hari terakhir di Yogya, sempat ke masjid Gedhe di Keraton sebelum ke Gunung Merapi ( tidak sempat ke kawasan lava, suntuk masa). Masjid Gedhe atau Masjid Agung di tengah kota Yogja ini telah dibina oleh kerajaan Kesultanan Yogja. Ketika itu di ketuai kesultanan Sultan HamengkuBewono 1 - seorang sultan yang taat pada perintah Allah dan hebat dalam usaha amal makruf nahi mungkar.
Di masjid ini juga ada catatan sejarah tentang pembaharuan pembaharuan dalam mengembangkan islam di Yogjakarta sekitar akhir abad 19 dan awal 20. Ianya di bawa oleh seorang kiyai yang bernama kiyai Ahmad Dahlan. Daripada pengamatan yg dilakukan , beliau menyimpulkan umat Islam Indonesia sedang mengalami kemunduran. Sebab sebabnya: tidak adanya persatuan di kalangan umat Islam sendiri, sehingga Belanda mudah mematahkan kekuatan2 Islam. Sebab sebab lain ialah masih kuatnya mistik, animisme dan sisa sisa ajaran Hindu dan Budha yang mempengaruhi tingkah laku umat Islam.
Mungkin hal hal ini kita perlu juga cerminkan situasi ini has kepada apa yang berlaku di Malaysia juga.
Kisah ini semua tercatat di didinding masjid sebelah luar. Amtara kata kata kiyai juga : “ PERHATIKANLAH ALAM DAN BANGSAMU, JIKA DI SUATU BANGSA YG BERIMAN, MEREKA MENGAKU SEBAGAI PEMIMPIN YANG BAIK, NAMUN JIKA TERJADI KERUSAKAN AKIBAT BENCANA ALAM YANG BERTURUT TURUT, MAKA ITU MENJADI PETANDA RUSAK PEMIMPIN MU, MEREKA SALING MENGFITNAH, SALING MENGHUJAT,SALING MENCELA TAK BISA TERHINDARKAN, DI SAAT ITU ALLAH MEMBERI PERINGATAN BAGIMU DENGAN BERUPA MUSIBAH YANG TIADA BERHENTI...”
Dalam kemelut yang ada dalam dunia Islam hari ini, sehingga menyaksikan bagaimana Baitul Maqdis di kuasai Yahudi, Palestine pula di jajah, dan disegenap tempat termasuk Malaysia dan indonesia, islam sudah tidak berada di tempat yang sepatutnya.
Teringat satu hadis yang boleh berdiri sendiri untuk menjadi kebenaran kerana sejarah juga membuktikan.
Hadis sahih yang masyhur yang diriwayatkan oleh Shahabat yang mulia Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw baginda bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا»
“Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini, pada setiap akhir seratus tahun, orang yang memperbaharui untuk umat agama mereka (Abu Dawud no. 4291)
Timbul persoalan disini: apa makna hadis? Apakah kata “man“ di dalam hadis ber makna bahwa mujadid itu individu ataukah jamaah? Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik kepada kita.
Yang sangat menarik perhatian, Umar bin Abdul Aziz dilahirkan pada tahun 61 H dan diwafatkan hujung abad pertama pada tahun 101 H. Asy Syafii dilahirkan pada tahun 150 H dan diwafatkan pada hujung abad ke 2 tahun 204 H …
*Akhirul kalam..*
Benarlah pengembaraan saya ke Jogjakarta tidak sangat terkilan jika tidak ke candi Borobodur atau pun candi hindu Pandaraman, walaupun kata orang sana tidak ke Jogja kalau tak ke dua tempat ini. Semuanya saya ganti dengan masjid Al Iman didepan Hotel Royal Ambarrokmo sehingga menjadi kenangan subuh indah buat saya seorang muslim anak kelatan dari keturunan siam bersubuh hari di tanah jawa. Saya juga gantikan dengan lawatan ke masjid agung kota Jogja yang membawa pada fikrah orang islam perlu bersatu dan jangan terikut dengan budaya budha dan hindu ( juga ada bertapak di tanah melayu). Semoga ada barakoh dari Allah dari fikrah saya yang sejengkal ini...
Kerjaaan othmaniah secara rasmi jatuh pada March 1924. Jika diujur dengan tahun masihi juga, maka 2024 menjadi satu tahun keramat untuk islam, setidak tidaknya di Malaysia. Sama sama berusaha untuk bawa islam ke mercunya dan tunggukanlah saatnya..
Wallahu’alam
Wassalam
Picisan dari : *Ncs*
#Dari Taman seri Minang
.
Assalamu’alaikum..
Subahul khair..
Salam jumaat..
Alhamdulillah, semuanya dari kita masih dalam rahmat Nya seawal pagi jumaat. Saya pun selamat menamatkan status musafir sebaik tiba di Sri Minang malam tadi, semoga setiap titipan doa saya buat semua ketika permusafiran, berada dalam susunan Allah; kalau tidak dunia, biarlah di makbulkan di akhirat..
“Allahumma suril islam…
Yaa Allah tolonglah islam..
muliakanlah islam dan kaum muslimin, ampunilah kaum mukminin dan mukminat..”
Alhamdulillah, semalam sbg hari terakhir di Yogya, sempat ke masjid Gedhe di Keraton sebelum ke Gunung Merapi ( tidak sempat ke kawasan lava, suntuk masa). Masjid Gedhe atau Masjid Agung di tengah kota Yogja ini telah dibina oleh kerajaan Kesultanan Yogja. Ketika itu di ketuai kesultanan Sultan HamengkuBewono 1 - seorang sultan yang taat pada perintah Allah dan hebat dalam usaha amal makruf nahi mungkar.
Di masjid ini juga ada catatan sejarah tentang pembaharuan pembaharuan dalam mengembangkan islam di Yogjakarta sekitar akhir abad 19 dan awal 20. Ianya di bawa oleh seorang kiyai yang bernama kiyai Ahmad Dahlan. Daripada pengamatan yg dilakukan , beliau menyimpulkan umat Islam Indonesia sedang mengalami kemunduran. Sebab sebabnya: tidak adanya persatuan di kalangan umat Islam sendiri, sehingga Belanda mudah mematahkan kekuatan2 Islam. Sebab sebab lain ialah masih kuatnya mistik, animisme dan sisa sisa ajaran Hindu dan Budha yang mempengaruhi tingkah laku umat Islam.
Mungkin hal hal ini kita perlu juga cerminkan situasi ini has kepada apa yang berlaku di Malaysia juga.
Kisah ini semua tercatat di didinding masjid sebelah luar. Amtara kata kata kiyai juga : “ PERHATIKANLAH ALAM DAN BANGSAMU, JIKA DI SUATU BANGSA YG BERIMAN, MEREKA MENGAKU SEBAGAI PEMIMPIN YANG BAIK, NAMUN JIKA TERJADI KERUSAKAN AKIBAT BENCANA ALAM YANG BERTURUT TURUT, MAKA ITU MENJADI PETANDA RUSAK PEMIMPIN MU, MEREKA SALING MENGFITNAH, SALING MENGHUJAT,SALING MENCELA TAK BISA TERHINDARKAN, DI SAAT ITU ALLAH MEMBERI PERINGATAN BAGIMU DENGAN BERUPA MUSIBAH YANG TIADA BERHENTI...”
Dalam kemelut yang ada dalam dunia Islam hari ini, sehingga menyaksikan bagaimana Baitul Maqdis di kuasai Yahudi, Palestine pula di jajah, dan disegenap tempat termasuk Malaysia dan indonesia, islam sudah tidak berada di tempat yang sepatutnya.
Teringat satu hadis yang boleh berdiri sendiri untuk menjadi kebenaran kerana sejarah juga membuktikan.
Hadis sahih yang masyhur yang diriwayatkan oleh Shahabat yang mulia Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw baginda bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا»
“Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini, pada setiap akhir seratus tahun, orang yang memperbaharui untuk umat agama mereka (Abu Dawud no. 4291)
Timbul persoalan disini: apa makna hadis? Apakah kata “man“ di dalam hadis ber makna bahwa mujadid itu individu ataukah jamaah? Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik kepada kita.
Yang sangat menarik perhatian, Umar bin Abdul Aziz dilahirkan pada tahun 61 H dan diwafatkan hujung abad pertama pada tahun 101 H. Asy Syafii dilahirkan pada tahun 150 H dan diwafatkan pada hujung abad ke 2 tahun 204 H …
*Akhirul kalam..*
Benarlah pengembaraan saya ke Jogjakarta tidak sangat terkilan jika tidak ke candi Borobodur atau pun candi hindu Pandaraman, walaupun kata orang sana tidak ke Jogja kalau tak ke dua tempat ini. Semuanya saya ganti dengan masjid Al Iman didepan Hotel Royal Ambarrokmo sehingga menjadi kenangan subuh indah buat saya seorang muslim anak kelatan dari keturunan siam bersubuh hari di tanah jawa. Saya juga gantikan dengan lawatan ke masjid agung kota Jogja yang membawa pada fikrah orang islam perlu bersatu dan jangan terikut dengan budaya budha dan hindu ( juga ada bertapak di tanah melayu). Semoga ada barakoh dari Allah dari fikrah saya yang sejengkal ini...
Kerjaaan othmaniah secara rasmi jatuh pada March 1924. Jika diujur dengan tahun masihi juga, maka 2024 menjadi satu tahun keramat untuk islam, setidak tidaknya di Malaysia. Sama sama berusaha untuk bawa islam ke mercunya dan tunggukanlah saatnya..
Wallahu’alam
Wassalam
Picisan dari : *Ncs*
#Dari Taman seri Minang
.
Comments
Post a Comment