*PkP hari ke 74*
ALHAMDULILLAH dan nota bacaan Tafsir Ibnu Kathir ayat 152 Al Baqarah.

Assalamu’alaikum semua,

Alhamdulillah. Yang inilah lafaz yang tidak boleh tidak untuk kita tidak ucapkan dalam meneruskan sebuah kehidupan, bilamana setiap kali pagi datang menjelma, ketika mata terbuka, kita masih melihat dunia.

Tolong sejenak, pejamkan mata. Tarik nafas dengan lembut. Ucapkanlah dengan perlahan:

Alhamdulillahirabbilalamin.. Alhamdulillahirabbilalamin... Alhamdulillahirabbilalamin...

Rasakanlah, jiwai, alamilah, rasa kanlah nikmatnya dengan segala kerendahan hati, buang jauh ego diri.

Apatah lagi dalam keadaan yang terbaharu, PKPB semakin menuju pada penutupan. Tapi jangan pula terleka terlena sehingga sejarah 1918 berulang semula. Ketika mana manusia penat “di kuarantin” dan jemu tidak berekonomi, akhirnya mansia di hentam sekali lagi oleh Pendemic Flu Sepanyol yang akhir nya bangkit semula membunuh berjuta juta manusia ketika itu. Maka, inilah pentingnya kita belajar sejarah. Semoga kita tidak terjebak mengulangi kisah 1918.

Hidup, memang ada yang berjaya, ada yang gagal. Impian ada yang tercapai, ada yang tidak. Keinginan, terkadang di raih, terkadang tidak. Masalah pun ada yang dapat kita selesaikan, ada ketika tidak. Tapi satu yang pasti, dalam keadaan apapun itu. Kita harus tetap ucap:  Alhamdulillah. Lengkapnya, Alhamdulillahirabbilalamin.

Kalau ada yang bertanya mengapa Alhamdulillah? Jawapannya semua orang tahu, kerana segala nikmat milik Allah swt, datang dari Allah. Kita patut bersyukur atas nikmat Allah. Kena cermat dalam tafsir erti nikmat, nikmat bukan takat kita berjaya dapat sesuatu kesenangan atau rezeki saja tapi juga masalah masalah yang dibebankan kepada kita  juga nikmat.

Kesalahan pemahaman tentang nikmat inilah yang menyebabkan ramai dari kita hanya mengucapkan Alhamdulillah di saat dapat apa yang di idamkan. Tidak salah pun. Tapi secara peribadi , ianya tidak sepenuhnya tepat. Alhamdulillah kena kita ucapkan dalam keadan di saat apapun. Sekali lagi, sebagai bentuk pengakuan dan kelapangan hati kita pada Nya.

Nak share juga satu ayat dari Al Quran.

‎وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah amat mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” - (Al Baqarah: 216).

Alhamdulillah ni ungkapan terima kasih dan pujian kita pada Allah. “Penghambaan” secara TOTAL kita kepada Allah. Semua orang tahu yang semua milik Allah, datang dari Allah. Bahkan pergi pun untuk Allah. Renungkanlah ....

Saya lagilah kena ucapkan lafaz Alhamdulillah tanpa “fail” setiap pagi setiap saat kerana banyak dah merasa - kidney stone, jantung tersumbat, bell pulsy, appendix - tapi Allah masih izinkan hidup atas muka bumi ini.

Kalau semalam saya sertakan tafsir ayat 151, pagi ni saya nak share ayat 152 surah al baqarah pula. Terimaksih Allah bagi masa dan peluang pada saya sekeluarga membaca kitab ibnu kathir sepanjang PkP ini dan share kat sini pula. Moga bermanafaat.

*Surah Al-Baqarah Ayat 152 ~ Tafsir Ibnu Katsir*

‎فَٱذۡكُرُونِيٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لِي وَلَا تَكۡفُرُونِ ١٥٢

“Kerana itu, ingatlah kamu kepada Ku, nescaya Aku ingat (pula) kepada kamu; dan bersyukurlah kepada Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat Ku).”

Ibnu Abbas mengatakan, nikmat yang Allah berikan sebenarnya untuk kita ialah  diutuskan Nabi Muhammad, maka Allah mengajak kita orang yang beriman mengakui nikmat ini dan menyambutnya dengan ingat dan bersyukur pada Nya.

Al Hasan Al Bashri pula berkata,
“Ertinya ingatlah kamu atas apa yang telah Aku (Allah) wajibkan kepada kamu, nescaya Allah akan mengingat kamu juga atas apa yang telah Allah tetap kan bagi kamu atas diri Ku.”

Dari Sa’id bin jubair, “Ingat lah kamj kepada Ku dengan cara metaati Ku, nescaya Aku pun akan mengingat kamu melalui pemberian ampunan.” Dalam riwayat lain, “Melalui pemberian rahmat Ku.”

Ibnu Abbas juga ada mengatakan, “Ingatlah Allah atas kamu itu lebih besar daripada ingatnya kalian kepada Nya.”

Petikan Hadis diriwayatkan dari Anas bin Malik,  Nabi bersabda:  Allah berfirman, "Hai anak Adam, jika kamu ingat kepada Ku di dalam dirimu, nescaya Aku ingat pula padamu di dalam diri Ku. Dan jika kamu ingat Ku di dalam suatu golongan, nescaya Aku ingat pula pda mu di dalam golongan dari kalangan para malaikat - 'Di dalam golongan yang lebih baik dari golonganmu'. Dan jika kamu dekat kepada Ku satu jengkal, nescaya Aku dekat kepadamu satu hasta. Dan jika kamu dekat kepada Ku satu hasta, nescaya Aku akan dekat kepadamu satu depa. Dan jika kamu datang pada Ku jalan kaki, nescaya Aku datang padamu dengan berlari kecil” (Sanad hadis ini sahih, oleh Imam Bukhari melalui hadis Qatadah)

Qatadah, "Makna yang dimaksud dari keseluruhan nya ialah rahmat Allah lebih dekat”

*Akhirul kalam*

Macam macam ujian Allah berikan dan macam macam juga kebaikan Allah berikan pada kita.

Jadilah kita umat yang tahu bersyukur dengan terutama nya nikmat dihadirkan pada kita Nabi Saw bersama Al Quran dan As Sunnah.

Dari syukur (taati) nikmat inilah, kita akan perolehi nikmat rezeki yang lain - keluarga, anak, wang ringgit, harta benda - secara yang di redhaiNya, bukan di tahap istidiraj. Renungkan..

Surah Ibrahim ayat 7 : “Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguh nya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepada kamu; dan jika kamu ingkari nikmat Ku, maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih."

Check Out ...” Nikmat”...? Lahir nikmat..

Wallahu’alam
Wassalam

Catatan: *NCS*

Comments

Popular posts from this blog

☆28_2_1446H Isnin (320-649) 91-46

☆ 27_1_1446H Jumaat (289-618) 60-15

12. Sirah 25 Rasul & Nabi - AYUB A.S