PKP 95
*PKP 94* Nasakhnya ayat 180 surah al baqarah. Semua orang akan mati..
Assalamu’alaikum...
Saya ingiin membuka pagi ini dengan beberapa kata kata yang boleh membantu saya perbetulkan urutan perjalanan hidup. Moga ia nya juga dapat membantu semua yang menbacanya.
“Sama sama kita teruskan kembara di tanah gersang ini dan Kembara ini bukan untuk diri sendiri tapi ianya kembara menuju Ilahi.”
“Hidup kita hanya sekali, HENCE biarlah bererti.”
Kehidupan yang diberikan ini hanya satu, hanya satu! inilah proses filtiration pada kita semua. Kerana itulah setiap langkah perlu kita manfaatkan sebaik mungkin untuk meraih bahagia dunia dan akhirat. Hidup ini juga bukan semata mata untuk bekerja. Ada tanggungjawab lain yang perlu kita tunaikan, dalam banyak banyak tanggungjawab itu, hak yang paling penting adalah tanggungjawab kita sebagai hambaNya.
Selalulah berpegang pada akur janji kita setiap kali kita solat:
“Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah semata mata keranaMu ya Allah, Tuhan semesta alam.” - AlAn’aam, ayat 162.
Kehidupan ini adalah seni. Begitu juga kematian seprti yang disebut oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi -
“Dalam kembara ini hanya satu yang aku harapkan iaitu semoga Allah SWT redha atas diriku ini”
Untuk pagi ini, ingin saya share bahan bacaan kami sekeluarga malam tadi dari kitab tafsir ibnu kathir ayat 180 surah al Baqarah. Dimana ayat ini telah di nasakh.
Al baqarah :180
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
“ Kamu diwajibkan, apabila seseorang dari kamu hampir mati, jika ia ada meninggal kan harta, (hendaklah ia) membuat wasiat untuk ibu bapa dan kaum kerabat dengan cara yang baik (menurut peraturan ugama), sebagai suatu kewajipan orang orang yang bertaqwa”
Ayat ini ada perintah untuk mewasiat pada kedua orang tua dan kaum kerabat. Ada pendapat yang lebih kuat, wasiat itu suatu yang wajib sebelum turunnya ayat mengenai mawaris iaitu pembagian harta warisan. Dan ketika turun ayat faraidh, ayat washiyat itu dihapus hukumnya, dan pembagian warisan yang ditentukan menjadi suatu hal yang wajib dari Allah yang harus diberikan pada ahli waris, tanpa adanya wasiat serta tiada ada lagi kemurahan dari orang yang berwasiat.
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang berhak, maka tiada wasiat bagi ahli waris.” ( Al-Bukhari Bab Wasiat: 6)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Muhammad bin Sirin, katanya, ketika Ibnu Abbas duduk dan membaca SuraH Al Baqarah hingga sampai ayat ini ia pun mengatakan, “Ayat ini sudah dihapus hukumnya.” Hadis di atas juga diriwayatkan Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak, dan menurutnya derajat hadits ini shahih sesuai persyaratan Al-
Bukhari dan Muslim.
Ali bin Abi Thalhah juga meriwayatkan, dari Ibnu Abbas, “Pada mulanya tidak ada yang memperoleh warisan dengan adanya ibu bapa kecuali jika berwasiat kepada kaum kerabat. Kemudian Allah turunkan ayat tentang mawaris, di dalamnya diterangkan bagian kedua orang tua dan ditetapkan wasiat untuk karib kerabat dengan sepertiga harta si mayat.”
Mengenai ini, Ibnu Katsir katakan: “Kewajiban berwasiat kepada ibu bapa dan juga karib kerabat yang termasuk ahli waris itu menurut ijma’ telah dinasakh, bahkan dilarang.” Hal itu didasarkan pada hadis: “Sesungguhnya Allah telah memberikan hak pada setiap yangg berhak, maka tiada wasiat bagi ahli waris.” (At Tirmidzi: 2121)
*Akhirul kalam*
Tinggallah ilmu dan sedikit harta pada anak anak moga mereka tidak meminta minta pada orang selepas kita tiada di bumi fana ini.
Selebihnya berilan kebahagian pada ahli kita bukannya kemewahan dan kesenangan semata mata.
“Wahai Manusia., Jangan Engkau Tertipu Daya Oleh Dunia Yang Fana Sebagai Tempat Ujian Bagi Kita. Dunia Sementara Akhirat Selama Lamanya , Orang kaya mati orang miskin mati Raja Raja Mati Rakyat Biasa Mati Semua Pergi Menghadap Ilahi Dunia Yang Dicari Tak Ada Yang Berarti Takkan Dibawa Mati”
Wallahu’alam
Wassalam
Ikhlas dari: *NCS*
Assalamu’alaikum...
Saya ingiin membuka pagi ini dengan beberapa kata kata yang boleh membantu saya perbetulkan urutan perjalanan hidup. Moga ia nya juga dapat membantu semua yang menbacanya.
“Sama sama kita teruskan kembara di tanah gersang ini dan Kembara ini bukan untuk diri sendiri tapi ianya kembara menuju Ilahi.”
“Hidup kita hanya sekali, HENCE biarlah bererti.”
Kehidupan yang diberikan ini hanya satu, hanya satu! inilah proses filtiration pada kita semua. Kerana itulah setiap langkah perlu kita manfaatkan sebaik mungkin untuk meraih bahagia dunia dan akhirat. Hidup ini juga bukan semata mata untuk bekerja. Ada tanggungjawab lain yang perlu kita tunaikan, dalam banyak banyak tanggungjawab itu, hak yang paling penting adalah tanggungjawab kita sebagai hambaNya.
Selalulah berpegang pada akur janji kita setiap kali kita solat:
“Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah semata mata keranaMu ya Allah, Tuhan semesta alam.” - AlAn’aam, ayat 162.
Kehidupan ini adalah seni. Begitu juga kematian seprti yang disebut oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi -
“Dalam kembara ini hanya satu yang aku harapkan iaitu semoga Allah SWT redha atas diriku ini”
Untuk pagi ini, ingin saya share bahan bacaan kami sekeluarga malam tadi dari kitab tafsir ibnu kathir ayat 180 surah al Baqarah. Dimana ayat ini telah di nasakh.
Al baqarah :180
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
“ Kamu diwajibkan, apabila seseorang dari kamu hampir mati, jika ia ada meninggal kan harta, (hendaklah ia) membuat wasiat untuk ibu bapa dan kaum kerabat dengan cara yang baik (menurut peraturan ugama), sebagai suatu kewajipan orang orang yang bertaqwa”
Ayat ini ada perintah untuk mewasiat pada kedua orang tua dan kaum kerabat. Ada pendapat yang lebih kuat, wasiat itu suatu yang wajib sebelum turunnya ayat mengenai mawaris iaitu pembagian harta warisan. Dan ketika turun ayat faraidh, ayat washiyat itu dihapus hukumnya, dan pembagian warisan yang ditentukan menjadi suatu hal yang wajib dari Allah yang harus diberikan pada ahli waris, tanpa adanya wasiat serta tiada ada lagi kemurahan dari orang yang berwasiat.
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang berhak, maka tiada wasiat bagi ahli waris.” ( Al-Bukhari Bab Wasiat: 6)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Muhammad bin Sirin, katanya, ketika Ibnu Abbas duduk dan membaca SuraH Al Baqarah hingga sampai ayat ini ia pun mengatakan, “Ayat ini sudah dihapus hukumnya.” Hadis di atas juga diriwayatkan Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak, dan menurutnya derajat hadits ini shahih sesuai persyaratan Al-
Bukhari dan Muslim.
Ali bin Abi Thalhah juga meriwayatkan, dari Ibnu Abbas, “Pada mulanya tidak ada yang memperoleh warisan dengan adanya ibu bapa kecuali jika berwasiat kepada kaum kerabat. Kemudian Allah turunkan ayat tentang mawaris, di dalamnya diterangkan bagian kedua orang tua dan ditetapkan wasiat untuk karib kerabat dengan sepertiga harta si mayat.”
Mengenai ini, Ibnu Katsir katakan: “Kewajiban berwasiat kepada ibu bapa dan juga karib kerabat yang termasuk ahli waris itu menurut ijma’ telah dinasakh, bahkan dilarang.” Hal itu didasarkan pada hadis: “Sesungguhnya Allah telah memberikan hak pada setiap yangg berhak, maka tiada wasiat bagi ahli waris.” (At Tirmidzi: 2121)
*Akhirul kalam*
Tinggallah ilmu dan sedikit harta pada anak anak moga mereka tidak meminta minta pada orang selepas kita tiada di bumi fana ini.
Selebihnya berilan kebahagian pada ahli kita bukannya kemewahan dan kesenangan semata mata.
“Wahai Manusia., Jangan Engkau Tertipu Daya Oleh Dunia Yang Fana Sebagai Tempat Ujian Bagi Kita. Dunia Sementara Akhirat Selama Lamanya , Orang kaya mati orang miskin mati Raja Raja Mati Rakyat Biasa Mati Semua Pergi Menghadap Ilahi Dunia Yang Dicari Tak Ada Yang Berarti Takkan Dibawa Mati”
Wallahu’alam
Wassalam
Ikhlas dari: *NCS*
Comments
Post a Comment