*Pkp121* - RENUNGAN PAGI: Bersama Allah
Assalamu’alaikum...
Semalam diizinkan Allah berkumpul geng geng yang telah sama sama berkelana ke Perth suatu masa dulu sambil meninjau ninjau permbikinan Water Frront di sana. Beriadah bersama di Kota Permai GC, bersolat berjemaah disitu dan makan malam di sana. Ada yang masih mengimbau saat di sana terutama (selain dari golfing di sana) saat saat setiap kali ke mana mana kami berjemaah di masjid masjid sekitar Perth dan ada juga yang syahdu teringat kan saat berjemaah ada yang menjadi imam ketika di rumah “Air Bnb” membaca surah al fajr ketika subuh berjemaah. nostalgia..
Selesai acara sekitar jam 8, masing masing beredar dan saya menuju ke Cheras dengan niat akan singgah di mana mana masjid untuk solat isya’, sesuai dengan semua surau sudah dibuka walau pun dalam PKp. Akhirnya, saya singgah di Surau Al Mubarakah Bukit Cheras. Walaupun tidak sempat bersama jemaah untuk majlis ilmu tapi hati tenang kerana dapat juga tunaikan solat berjemaah di rumahNya dan menutupnya dengan surah Al Mulk disana. Semuanya berjlalan lancar..
In shaa Allah, semoga setiap kebaikan akan menambah baikkan sifat sifat dan akhlak kita pada Allah dan manusia serta makhluk lain. Itulah yang kita harapkan dari semua ini..
Tahap untuk kekal bersama Allah sentiasa kena ada dalam jiwa kita. Untuk pagi, saya nak share satu nota lama untuk kita sama sama renungi.
*Kekal Bersama Allah*
Ada beberapa cara untuk kekal bersama Allah (Baqa bi Allah) sepanjang masa atau masa masa tertentu, (maksudnya bila lupa maka kita tidak bersama Allah lagi). Kekal dengan Allah itu melalui makrifat dan keyakinan. Apabila seseorang itu telah mencapai tahap Haqul yakin, maka ia merasakan Allah sentiasa bersamanya, ia mengerti dengan maksud kata kata: “Di mana saja kamu ada Allah bersama mu”, sesaat pun ia tidak lupa dengan kehadiran Allah, maka inilah yang dikatakan kekal bersama Allah.
Tahap yang berikutnya ialah apabila ia mencapai Isbatul yakin, melihat kehadiran Allah tanpa ragu ragu lagi, maka apabila ia sentiasa melihat Allah bersamanya, maka ini pun dikatakan kekal bersama Allah.
Sedangkan dengan Makrifat pula, ia tahu ia tidak ada yang ada hanya Allah, dengan itu hanya Allah yang kekal. Padanya kata kata “kekal bersama Allah” itu hanya lah sebuah frasa yang bermaksud hanya ada Allah, hanya Allah yang kekal.
Sebagai kesinambungan setelah kenal dan kekal bersama Allah: Manusia ini saat ia sudah mengenal sejatinya diri dia sendiri, maka ia bukan lagi selonggok daging (jasad) yang membungkus diri ia sendiri.
Apabila saat itu telah sampai maka dikir tak lagi dengan suara atau dengan gerak, zikirnya adalah melihat siapa yang ia ingat (Allah).
Ia melihat “wajah” Allah di manapun ia berada, dan ia tak lagi melihat kematian itu mati, karena sejatinya ia menyusuri ruang waktu milik Allah bersama Allah.
Ia adalah Cahaya Allah di bumi ini, dan ia tetap akan menjadi Cahaya milik Allah saat di akhirat nanti. Dan ia sepenuhnya milik Allah, terserah Allah mau menaruh ia di mana.
Sekadar untuk renungan…
*akhir kalam..*
Maka, sama sama kita mendekatkan diri kepada Nya serta menginsafi segala dosa yang kita lakukan agar Allah memberi jalan kepada penyelesaian pada terutama dalam menyelesaikan Covid 19 dan politik di Malaysia.
Aaaminn...
Wallahu’alam
Wassalam
Edited by,
*NCS*
Assalamu’alaikum...
Semalam diizinkan Allah berkumpul geng geng yang telah sama sama berkelana ke Perth suatu masa dulu sambil meninjau ninjau permbikinan Water Frront di sana. Beriadah bersama di Kota Permai GC, bersolat berjemaah disitu dan makan malam di sana. Ada yang masih mengimbau saat di sana terutama (selain dari golfing di sana) saat saat setiap kali ke mana mana kami berjemaah di masjid masjid sekitar Perth dan ada juga yang syahdu teringat kan saat berjemaah ada yang menjadi imam ketika di rumah “Air Bnb” membaca surah al fajr ketika subuh berjemaah. nostalgia..
Selesai acara sekitar jam 8, masing masing beredar dan saya menuju ke Cheras dengan niat akan singgah di mana mana masjid untuk solat isya’, sesuai dengan semua surau sudah dibuka walau pun dalam PKp. Akhirnya, saya singgah di Surau Al Mubarakah Bukit Cheras. Walaupun tidak sempat bersama jemaah untuk majlis ilmu tapi hati tenang kerana dapat juga tunaikan solat berjemaah di rumahNya dan menutupnya dengan surah Al Mulk disana. Semuanya berjlalan lancar..
In shaa Allah, semoga setiap kebaikan akan menambah baikkan sifat sifat dan akhlak kita pada Allah dan manusia serta makhluk lain. Itulah yang kita harapkan dari semua ini..
Tahap untuk kekal bersama Allah sentiasa kena ada dalam jiwa kita. Untuk pagi, saya nak share satu nota lama untuk kita sama sama renungi.
*Kekal Bersama Allah*
Ada beberapa cara untuk kekal bersama Allah (Baqa bi Allah) sepanjang masa atau masa masa tertentu, (maksudnya bila lupa maka kita tidak bersama Allah lagi). Kekal dengan Allah itu melalui makrifat dan keyakinan. Apabila seseorang itu telah mencapai tahap Haqul yakin, maka ia merasakan Allah sentiasa bersamanya, ia mengerti dengan maksud kata kata: “Di mana saja kamu ada Allah bersama mu”, sesaat pun ia tidak lupa dengan kehadiran Allah, maka inilah yang dikatakan kekal bersama Allah.
Tahap yang berikutnya ialah apabila ia mencapai Isbatul yakin, melihat kehadiran Allah tanpa ragu ragu lagi, maka apabila ia sentiasa melihat Allah bersamanya, maka ini pun dikatakan kekal bersama Allah.
Sedangkan dengan Makrifat pula, ia tahu ia tidak ada yang ada hanya Allah, dengan itu hanya Allah yang kekal. Padanya kata kata “kekal bersama Allah” itu hanya lah sebuah frasa yang bermaksud hanya ada Allah, hanya Allah yang kekal.
Sebagai kesinambungan setelah kenal dan kekal bersama Allah: Manusia ini saat ia sudah mengenal sejatinya diri dia sendiri, maka ia bukan lagi selonggok daging (jasad) yang membungkus diri ia sendiri.
Apabila saat itu telah sampai maka dikir tak lagi dengan suara atau dengan gerak, zikirnya adalah melihat siapa yang ia ingat (Allah).
Ia melihat “wajah” Allah di manapun ia berada, dan ia tak lagi melihat kematian itu mati, karena sejatinya ia menyusuri ruang waktu milik Allah bersama Allah.
Ia adalah Cahaya Allah di bumi ini, dan ia tetap akan menjadi Cahaya milik Allah saat di akhirat nanti. Dan ia sepenuhnya milik Allah, terserah Allah mau menaruh ia di mana.
Sekadar untuk renungan…
*akhir kalam..*
Maka, sama sama kita mendekatkan diri kepada Nya serta menginsafi segala dosa yang kita lakukan agar Allah memberi jalan kepada penyelesaian pada terutama dalam menyelesaikan Covid 19 dan politik di Malaysia.
Aaaminn...
Wallahu’alam
Wassalam
Edited by,
*NCS*
Comments
Post a Comment