PKP317 Jan28_21

 [Pkp317 - Jejak Islam di Dunia: 

Bulan Dibelah dan Raja India]


Assalamu’alaikum...


Salam Dunia. Salam sejahtera buat semua. Siapa pun kita, tanggungjawab kita untuk melaksanakan apa yang diamanahkan Allah tetap menjadi agenda utama setiap hari kita memulakan sebuah pagi. Walaupun dosa menimbun tapi cita cita hendak ke syurga tetap kena ada. Jangan sesekali ada yang berkata sanggup ke neraka dulu, baru lah ke syurga.

Kita tidak akan mampu untuk menanggung siksa neraka walau seketika cuma. Oleh itu, sentiasa lah perbaharui taubat taubat kita sehingga kita diberikan taubat yang nasuha. 


Itulah saya, yang semakin hari, darah semakin meninggi apalagi dalam PkP, tertimpa lagi dengan dosa dosa nafsu. Hanya tinggal tulisan pagi jadi penawar hati yang sering di racuni kehendak nafsu sendiri. 


Seperti yang dijanjikan, pagi ini, kita lihat bagaimana keinginan Abu Lahab yang ingin permain Nabi saw dengan mencabar Nabi membelah bulan dari Jabal Qubis bukan dari tanah Kaabah. 

Seketika bulan dibelah Nabi saw, 

Abu Lahab tetap juga tidak kota kan janjinya. Sebaliknya, ingin menunggu rombongan kabilah pedagang yang sedang menuju ke Mekah dan yang akan tiba keesokan harinya untuk mengia kan kejadian. Nabi saw tetap bersabar, “ baiklah, kita tunggu mereka tiba”. Tetapi sebenarnya, dakwah Islam telah pun tersebar luas pada masa yang sama kerana....


....pada malam yang sama di Selatan India, kini ia dikenali sebagai wilayah Kerala di barat daya benua kecil India, seorang raja dan isterinya dari kerajaan Chera sedang beristirahat di atas bumbung istananya sambil melihat bulan. Tiba tiba mereka melihat Bulan itu terbelah dua bagian. Dari para pengembara dan pedangang berbagai negera asing sang Raja pun akhirnya tahu bahawa kejadian itu ialah Mukjizat Nabi Muhammad yang berada di Jazirah Arab.


Maka Sang Raja pergi menemui Rasulullah Saw selepas dibagi bagikan harta kerajaannya dan putranya dijadikan pula Govenor untuk menjamin kesejateraan Kerajaannya.


Raja ini masuk Islam di tangan Rasulullah Saw yang disaksikan oleh Abu Bakar Ra dan namanya menjadi Tajuddin. Tapi Sang Raja meninggal dalam perjalanan kembali ke India dan dimakam kan di jalan di tepi Laut Arab. Sang Raja Muslim ini mengirim surat kepada para menterinya  melalui Malik bin Dinar sahabat Nabi yang diarah ikut Sang Raja balik ke India. 


Dalam suratnya, raja berwasiat bahwa si pembawa surat ini mesti diberi perhatian yang sama dengannya. Dimuliakan dengan dizinkan membina satu Masjid di Negeri India pada saat itu. Kerana  menghormati Sang Raja, pihak penguasa Kerala membina satu Mesjid pada awal abad ke 7 di Kodungallur dan ianya dikenali sebagai Masjid Malik Cheraman. Inilah kisah seorang Raja India yg bertaraf sahabat Nabi saw, bernama Raja Cheraman Perumal, warga India pertama yang memeluk Islam pada awal abad ke 7. 


Sampai sekarang masjid masih ada, masjid itu adalah masjid tertua di India yang namanya diambil dari Cheraman Perumal dan Malik Dinar, digabungkan menjadi Masjid Malik Cheraman. Akhirnya, Malik Bin Dinar ra telah menyebarkan Islam di India hasil kebenaran Mukjizat terbelahnya Bulan.


Diceritakan juga bahwa Malik Bin Dinar wafat di Kasaragod kini Karnataka. Raja Cheraman dan Malik Bin Dinar keduanya dikuburkan tepi Laut Arab di mana satunya di Saalala di Oman dan satunya lagi ada di Kasaragod di India. Dengan kata lain, kubur mereka terhubung dengan air laut.


Islam masuk ke india melalui Mukjizat pembelahan Bulan oleh  Nabi Muhammad. Ini kerana 

ingkar dan dengkinya kaum musyrik pada islam, sehingga meminta Rasulullah perlihatkan tanda tanda kebesaran Allah dan kebenaran Risalah baginda dengan memintanya membelah bulan. Ertinya, Islam masuk ke India tidak dengan Pedang. 


[Akhir kalam...]


Al Qamar ayat 1-3: 


اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ


“Telah hampir saat (kedatangan hari kiamat) dan terbelahlah bulan” 


وَإِن يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ


Dan kalau mereka ( musyrik Mekah) melihat suatu mukjizat, mereka berpaling ingkar sambil berkata: (Ini ialah) sihir yg terus menerus berlaku.


وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ ۚ وَكُلُّ أَمْرٍ مُّسْتَقِرٌّ


Dan (telah menjadi adat) mereka mendustakan (Nabi Muhammad dan mukjizat mukjizatnya) serta menurut hawa nafsu mereka, sedang tiap tiap perkara tetap (menurut keadaan ditentukan oleh Allah).


Dari berbagai Riwayat yang serupa, boleh lah disimpulkan,  kejadian itu tidak hanya disaksi kan kaum Kafir Makkah saja tetapi manusia yang berada di tempat selain Makkah pun pada waktu itu. Hal ini juga disahkan oleh Abu Jahal, dia menunggu para pedagang dari berbagai negara jauh dan menanyakan kisah ini, maka mereka juga menyaksikan peristiwa ini. 


Untuk mengimani kerasulan Muhammad saw, tidak perlu  keajaiban untuk percaya, tetapi cukuplah dengan berfikir dari segala tanda yang mampu kita capai melalui pancaindera kita, dan kehebatan kesasteraan Al Quran yang tidak ada tandingan sejak dulu lagi. Moga kita tidak di “buta”kan, di ”pekak” Allah swt. 


Sekian untuk pagi ini, semoga ada manafaat...


Wallahu’alam 

Barakallahufikum 

Wassalam


#Tulisan & Suntingan,

•Ir Hj NCS

-Rujukan:KuliahPUAmin

~Sumber diperolehi daripada pembacaan penulis.

Comments

Popular posts from this blog

☆28_2_1446H Isnin (320-649) 91-46

☆ 27_1_1446H Jumaat (289-618) 60-15

12. Sirah 25 Rasul & Nabi - AYUB A.S