☆26_1_1446H Khamis (288-617)59-14
Menukil Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 10, Allah SWT melalui ayat-ayat di atas mengabarkan kepada Rasulullah SAW bahwa jin sama seperti manusia, sebagian mereka ada yang mengimani-Nya dan ada yang tidak.
Adapun jin termasuk jenis makhluk berakal dan tak dapat terlihat lantaran lebih menyerupai unsur api dan udara, ataupun bentuk roh yang tidak terikat oleh jasad juga benda kasar.
Melalui ayat-ayat ini pula Allah SWT nyatakan bahwa kalangan jin pernah mendengar Rasulullah SAW membaca Al-Qur'an dalam salatnya. Mereka pun takjub karena ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca beliau memberi petunjuk kepada kebenaran, dan kemudian jin-jin itu beriman.
Peristiwa ini termuat dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Abbas:
"Bahwa Nabi SAW tidak pernah membaca Al-Qur'an untuk jin dan tidak pernah pula melihatnya. Adapun yang terjadi adalah bahwa Nabi SAW bersama beberapa orang sahabat menuju Ukadz, dan pada waktu itu jin-jin yang menuju ke langit telah dihambat oleh lontaran-lontaran bara api, lalu mereka berkata, 'Mestilah hambatan ini disebabkan oleh suatu peristiwa.'
Kemudian mereka mengembara ke timur dan barat, sehingga segolongan dari mereka tiba di Tihamah ketika Nabi SAW sedang salat Subuh bersama para sahabat di suatu tempat bernama Nakhlah.
Ketika kalangan jin itu selesai mendengar bacaan Nabi SAW dalam salat Subuh itu, mereka berkata, 'Inilah yang menghambat kita mengarungi langit.'
Saat para jin itu balik menemui keluarga masing-masing, mereka berkata, 'Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang menakjubkan dan memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorang atau apa pun dengan Tuhan kami.'
Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu-Nya, "Katakanlah hai Muhammad....." (HR Bukhari dan Muslim) Diketahui peristiwa ini terjadi tiga tahun sebelum hijrah.
Ditafsirkan lebih lanjut, setelah para jin beriman, mereka memperingatkan kepada kaumnya perihal kebenaran yang didengar. Keimanan jin di sini mengandung arti bahwa mereka meyakini Nabi SAW adalah rasul bagi umat manusia juga golongan jin, hingga makhluk jin juga kelak akan dihisab amal perbuatannya.
Lalu mereka bertekad untuk tidak mempersekutukan Allah SWT dengan apa pun. Mereka juga menyucikan-Nya dari pikiran bahwa Dia mempunyai istri dan anak. Karena di antara mereka pernah ada yang menyebut bila Dia beranak dan memiliki wanita. Padahal ucapan yang demikian tak pantas disandarkan kepada-Nya.
Selanjutnya ada golongan jin yang mendustakan maupun tak beriman kepada Allah SWT. Mereka yang kafir itu mengira bahwa Dia tidak mengirim seorang pun utusan (nabi dan rasul) untuk mengajak mereka kepada tauhid dan kepercayaan akan datangnya hari kiamat.
Jin seperti itu pula yang menghasut manusia untuk berbuat kejahatan sehingga mereka durhaka dan berdosa.

Katakanlah (wahai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku, bahawa sesungguhnya: satu rombongan jin telah mendengar (Al-Quran yang aku bacakan), lalu mereka (menyampaikan hal itu kepada kaumnya dengan) berkata: `Sesungguhnya kami telah mendengar Al-Quran (sebuah Kitab Suci) yang susunannya dan kandungannya sungguh menakjubkan!
(Al-Jinn 72:1)
`Kitab yang memberi panduan ke jalan yang betul, lalu kami beriman kepadanya, dan kami tidak sekali-kali akan mempersekutukan sesuatu makhluk dengan Tuhan kami.

`Dan (ketahuilah wahai kaum kami!) Bahawa sesungguhnya: tertinggilah kebesaran dan keagungan Tuhan kita daripada beristeri atau beranak.
(Al-Jinn 72:3)
`Dan (dengan ajaran Al-Quran nyatalah) bahawa sesungguhnya: (ketua) yang kurang akal pertimbangannya dari kalangan kita telah mengatakan terhadap Allah kata-kata yang melampaui kebenaran;
(Al-Jinn 72:4)
`Dan bahawa sesungguhnya (nyatalah kesalahan) kita menyangka bahawa manusia dan jin tidak sekali-kali akan berani mengatakan sesuatu yang dusta terhadap Allah.
(Al-Jinn 72:5) |
`Dan bahawa sesungguhnya adalah (amat salah perbuatan) beberapa orang dari manusia, menjaga dan melindungi dirinya dengan meminta pertolongan kepada ketua-ketua golongan jin, kerana dengan permintaan itu mereka menjadikan golongan jin bertambah sombong dan jahat.
(Al-Jinn 72:6)
`Dan bahawa sesungguhnya (tidaklah benar) manusia menyangka sebagaimana yang kamu sangka, bahawa Allah tidak sekali-kali mengutuskan sebarang Rasul (atau tidak akan membangkitkan manusia pada hari kiamat).
(Al-Jinn 72:7)
Comments
Post a Comment