In.My.Mind - Al Farabi Farab (Kazakhstan -872M))
Selasa 28, Dhul Qai'dah.1446,
(27-May-2025)
Solat Sunat
4 rakaat 2 salam
Rakaat 1 - ikhlas 10
Rakaat 2 - ikhlas 20
Rakaat 3 - ikhlas 30
Rakaat 4 - ikhlas 40
Keddkan tajiyat akhur ikhlas 50x
1. Ya Allah 44x
2. Ya Rahman 44x
3. Ya Rahim 44x
4. Ya Latif 44x
5. Ya Wakil
6. Ya Razak
7. Ya Allah
Siapakah Al Farabi
Al-Farabi adalah salah satu filsuf Muslim terbesar dalam sejarah Islam. Ia dikenal sebagai seorang filsuf, ilmuwan, logikawan, dan pemikir politik. Ia adalah tokoh penting dalam tradisi filsafat Islam yang mencoba menggabungkan ajaran filsafat Yunani (terutama Plato dan Aristoteles) dengan ajaran Islam.
📛 Nama Lengkap:
Abu Nasr Muhammad ibn Muhammad al-Farabi
📆 Lahir: Sekitar 872 M di Farab (daerah di Turkestan, Asia Tengah – sekarang Kazakhstan)
⚰️ Wafat: Sekitar 950 M di Damaskus, Suriah
🧠 Julukan:
"Mu’allim ats-Tsani" (Guru Kedua), setelah Aristoteles yang disebut "Mu’allim al-Awwal" (Guru Pertama)
Disebut juga sebagai pendiri filsafat Islam peripatetik (berbasis Aristotelian dan Neoplatonisme)
📚 Karya-Karya Penting:
1. Ara’ Ahl al-Madinah al-Fadhilah (Pandangan-Pandangan Penduduk Kota Utama)
Karya filsafat politiknya, membahas konsep negara ideal seperti Plato, disesuaikan dengan nilai Islam.
2. Risalah fi al-‘Aql (Risalah tentang Akal)
Membahas teori akal dalam konteks filsafat dan wahyu.
3. Tahsil al-Sa’adah (Pencapaian Kebahagiaan)
Menguraikan cara mencapai kebahagiaan melalui ilmu dan filsafat.
4. Komentar dan penafsiran atas karya Aristoteles dan Plato
🔍 Pemikiran Penting:
Filsafat dan agama dianggap tidak bertentangan. Filsafat adalah jalan rasional menuju kebenaran, sedangkan agama adalah bentuk simbolik dari kebenaran itu.
Ia memperkenalkan hirarki wujud dan teori akal aktif, yang kemudian berpengaruh besar pada pemikir Islam seperti Ibnu Sina, dan bahkan ke Eropa Latin melalui penerjemahan.
Dalam politik, negara ideal menurutnya dipimpin oleh "filosof-raja", mirip dengan konsep Plato, tetapi dijadikan seorang nabi atau imam dalam konteks Islam.
🌍 Pengaruh:
Pemikirannya menjadi fondasi bagi Ibnu Sina (Avicenna) dan Ibnu Rushd (Averroes).
Banyak karyanya diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin dan memengaruhi pemikir Kristen seperti Thomas Aquinas.
Di dunia Islam, ia membuka jalan bagi rasionalisme dalam Islam, terutama dalam memahami wahyu melalui akal.
Comments
Post a Comment