In.My.Mind - Sahabat Abdullah Bin Mas'ud & Mus'ab Bin Umair
Sabtu 04, Dhul Hijjah.1446,
(31-May-2025
Kuliah Suboh - Ust Abd Hadi
Kuliah Maghrib - Ust Khaidullah Mamat
6.30am Surau Al Amin
Abdullah ibn Mas'ud (عبد الله بن مسعود) adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling awal masuk Islam dan termasuk di antara sahabat yang paling dihormati karena kedalaman ilmunya, keahliannya dalam membaca Al-Qur’an, dan kedekatannya dengan Nabi.
Profil Singkat:
Nama lengkap: Abdullah bin Mas'ud bin Ghafil bin Habib al-Hudhali
Kunyah: Abu Abdurrahman
Asal: Suku Hudhail, namun lama tinggal di Makkah
Wafat: Sekitar tahun 32 H / 653 M, pada masa Khalifah Utsman bin Affan
Keistimewaan dan Peran Penting:
1. Sahabat Awal yang Masuk Islam:
Abdullah ibn Mas'ud termasuk enam orang pertama yang memeluk Islam melalui dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
2. Ahli Al-Qur’an:
Ia dikenal sebagai qari (pembaca) dan mufassir (penafsir) Al-Qur'an yang paling utama. Nabi Muhammad bersabda:
"Barang siapa yang ingin membaca Al-Qur'an sebagaimana diturunkan, hendaklah ia membacanya sebagaimana bacaan Ibn Mas'ud." (HR Ahmad)
3. Dekat dengan Nabi:
Ia sangat dekat dengan Nabi, sampai-sampai disebut bahwa ia adalah "pemegang rahasia" Nabi dan pelayan pribadinya.
Ia sering bersama Nabi, membawakan sandal, siwak, dan tempat air wudhu Nabi.
4. Kecakapan Ilmu dan Hukum:
Termasuk di antara fuqaha (ahli fiqih) utama di kalangan sahabat.
Umat Islam di Kufah (Irak) sangat dipengaruhi oleh fatwa dan ajarannya.
Pendapat-pendapatnya menjadi dasar bagi madzhab Hanafi kemudian hari.
5. Keberanian dan Keteguhan:
Ia adalah orang pertama yang secara terbuka membacakan Al-Qur’an (Surah Ar-Rahman) di depan orang-orang Quraisy di Makkah, meskipun ia tidak berasal dari suku besar dan tidak memiliki pelindung.
Wafat:
Abdullah ibn Mas'ud wafat pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan. Sebelum wafat, ia sempat mengalami ketegangan dengan pemerintahan, terutama terkait pengumpulan mushaf Al-Qur’an, namun ia tetap dikenal karena ilmunya yang luas dan warisannya yang besar dalam bidang tafsir, qira'at, dan fiqih.
Mus'ab bin Umair (atau Musaib bin Umair dalam ejaan alternatif) adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang paling mulia dan bersejarah, terutama karena perannya yang besar dalam menyebarkan Islam di Madinah sebelum peristiwa hijrah.
🌿 Profil Singkat Mus'ab bin Umair:
Nama lengkap: Mus'ab bin Umair bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Abduddar al-Qurasyi al-Abdari
Kunyah: Abu Abdullah
Asal: Quraisy, dari keluarga bangsawan Makkah
Masuk Islam: Di awal dakwah Nabi di Makkah
Wafat: Syahid dalam Perang Uhud (3 H / 625 M)
🌟 Keistimewaan dan Peran Mus'ab bin Umair:
1. Pemuda Paling Tampan dan Kaya di Makkah. Sebelum masuk Islam, Mus'ab adalah simbol kemewahan pemuda Makkah - berpakaian halus, beraroma wangi, dan sangat dimanjakan keluarganya.
Ketika memeluk Islam, ia meninggalkan semua kemewahan itu demi Allah dan Rasul-Nya.
2. Masuk Islam Secara Rahasia
Mus'ab memeluk Islam diam-diam karena takut ibunya yang sangat berpengaruh. Namun akhirnya ketahuan dan dia sempat dipenjara di rumahnya sendiri.
Setelah dibebaskan, ia hijrah ke Abisinia (Habsyah) bersama kaum Muslimin lainnya dalam hijrah pertama.
3. Duta Islam Pertama ke Madinah
Setelah perjanjian ‘Aqabah pertama, Rasulullah ﷺ mengutus Mus'ab ke Madinah sebagai da‘i pertama atau duta Islam pertama untuk mengajarkan Islam kepada orang-orang Anshar.
Di Madinah, ia sukses besar: banyak tokoh Anshar seperti Sa'ad bin Mu'adz dan Usaid bin Hudair masuk Islam melalui dakwahnya. Ini menjadi landasan kuat bagi hijrah Nabi ke Madinah.
4. Syahid di Perang Uhud
Dalam Perang Uhud, Mus'ab menjadi pembawa panji pasukan Muslim.
Ia bertempur dengan gagah berani. Ketika tangannya ditebas, dia pegang bendera dengan tangan satunya. Ketika keduanya putus, ia memeluk bendera itu hingga gugur.
Mus'ab syahid di usia muda. Saat wafat, bahkan kain kafannya tidak cukup menutupi seluruh tubuhnya. Rasulullah ﷺ menangis melihat jasadnya.
🕊️ Warisan Mus'ab bin Umair:
Mus'ab adalah simbol pengorbanan, keteguhan, dan kepemudaan yang unggul dalam Islam. Ia meninggalkan dunia mewah dan mati sebagai pejuang di jalan Allah, tanpa harta dan tanpa penyesalan. Ia membuktikan bahwa kemuliaan bukan pada harta, tapi pada iman dan perjuangan.
Dari Khabbab bin Al-Aratt, ia berkata:
"Kami berhijrah bersama Rasulullah ﷺ dengan mengharap ridha Allah, maka pahala kami adalah atas Allah. Di antara kami ada yang meninggal dan belum sempat memetik hasil dunia sama sekali. Di antaranya adalah Mus'ab bin Umair. Dia terbunuh pada hari Perang Uhud. Tidak ada yang kami temukan untuk mengkafaninya selain satu kain. Jika kami tutup kepalanya, maka kakinya terbuka, dan jika kami tutup kakinya, maka kepalanya terbuka.
Maka Rasulullah ﷺ bersabda: 'Tutuplah kepalanya dan letakkan idzkhar (sejenis rumput harum) di kakinya.'"
(HR. Bukhari No. 4043)
---
Allah ampunkan Dosa ku
Kalbu ku
Kemaluan
Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan berbagai doa dan cara untuk menjauhkan diri dari zina. Meskipun tidak ada satu doa khusus dengan redaksi “doa untuk menjauhkan dari zina” secara eksplisit, terdapat beberapa doa, zikir, dan amalan yang dianjurkan untuk menjaga kehormatan, menundukkan pandangan, dan melindungi diri dari maksiat seperti zina.
Berikut beberapa doa dan petunjuk Nabi ﷺ yang relevan:
---
📿 1. Doa Mohon Kesucian dan Perlindungan dari Dosa
> اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَطَهِّرْ قَلْبِي، وَحَصِّنْ فَرْجِي
Allāhumma-ghfir lī dzanbī, wa ṭahhir qalbī, wa ḥaṣṣin farjī
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku, sucikanlah hatiku, dan peliharalah kemaluanku.”
📚 (HR. Tirmidzi, no. 3519)
👉 Sangat baik dibaca sebagai bagian dari zikir harian, terutama oleh pemuda atau siapa pun yang ingin menjaga diri dari zina.
👁🗨 2. Doa Menundukkan Pandangan (Akar Zina adalah Pandangan)
> اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنِّي فِتْنَةَ النِّسَاءِ، وَحَبِّبْ إِلَيَّ الْعَفَافَ
Allāhumma-ṣrif 'annī fitnata an-nisā’, wa ḥabbib ilayya al-'afāf
Artinya: "Ya Allah, jauhkan dariku fitnah wanita dan jadikan aku mencintai sifat menjaga kehormatan."
⛔ Pandangan adalah panah beracun dari setan. Maka doa ini sangat penting bagi yang ingin menjaga diri dari zina.
🔥 3. Doa Saat Terpikat Lawan Jenis
> اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَالْعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ
Allāhumma innī as’aluka ḥubbak, wa ḥubba man yuḥibbuk, wal-‘amala alladhī yuballighunī ḥubbak
Artinya: "Ya Allah, aku memohon cinta-Mu, cinta orang yang mencintai-Mu, dan amal yang bisa mengantarkanku pada cinta-Mu."
➡️ Bermanfaat untuk mengalihkan cinta berlebihan kepada makhluk ke arah cinta kepada Allah.
💍 4. Petunjuk Nabi: Menikah atau Berpuasa
"Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barang siapa belum mampu, maka berpuasalah, karena itu akan menjadi tameng baginya."
📚 (HR. Bukhari dan Muslim)
➡️ Puasa adalah cara paling efektif secara spiritual dan psikologis untuk meredam syahwat.
🛡️ Penutup: Tips Tambahan Menjaga Diri dari Zina
1. Menjaga pandangan (ghaddul bashar) — QS An-Nur: 30-31
2. Menjauhi tempat dan situasi yang rawan fitnah
3. Perbanyak ibadah malam dan tilawah Qur’an
4. Berteman dengan orang-orang saleh
5. Segera menikah jika mampu
Tafsir Al-Kauthar.
Surah Al-Kawthar (الكوثر) is the 108th chapter of the Qur'an and is the shortest surah, consisting of only three verses. Despite its brevity, it carries deep and powerful meanings. Here's a tafsir (interpretation) of Surah Al-Kawthar:
Arabic Text of Surah Al-Kawthar:
> بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ﴿١﴾
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ﴿٢﴾
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ﴿٣﴾
Translation:
1. Indeed, We have granted you, [O Muhammad], al-Kawthar.
2. So pray to your Lord and sacrifice [to Him alone].
3. Indeed, your enemy is the one cut off.
Tafsir / Explanation:
Verse 1: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
> "Indeed, We have granted you al-Kawthar."
"Al-Kawthar" has been interpreted in multiple ways, but it generally means "abundance" or "a great amount of goodness."
Most classical scholars say it refers specifically to a river in Paradise, given to the Prophet Muhammad ﷺ. This interpretation is supported by several authentic hadiths (e.g., in Sahih al-Bukhari and Muslim).
Other interpretations include:
Abundant blessings and bounties in both this world and the Hereafter.
The legacy of the Prophet ﷺ, including his spiritual progeny (like the scholars and followers) and his ever-growing ummah.
It is a consolation to the Prophet ﷺ during a time when enemies mocked him for having no surviving sons, implying his name and message would be forgotten.
Verse 2: فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
> "So pray to your Lord and sacrifice [to Him alone]."
The response to receiving such immense blessing should be gratitude, shown through prayer (ṣalāh) and sacrifice.
"Pray to your Lord" – emphasizes sincerity in worship, directed only to Allah.
"And sacrifice" – refers to the ritual animal sacrifice (like during Eid al-Adha), again for Allah alone, countering pagan practices of sacrificing to idols.
This verse stresses Tawheed (monotheism) and proper worship.
Verse 3: إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
> "Indeed, your enemy is the one cut off."
This verse refutes the mockery of the disbelievers, especially al-‘Āṣ ibn Wā’il, who called the Prophet "abtar" (cut off) after the death of his sons.
Allah declares that it is the Prophet’s enemies who are truly "cut off" – meaning devoid of goodness, legacy, and lasting impact.
History has proven this: The Prophet’s name is honored and remembered around the globe, while his mockers are largely forgotten.
Key Lessons from Surah Al-Kawthar:
1. Divine Blessing: Allah gave the Prophet ﷺ immense spiritual blessings, even when he appeared weak in the eyes of his enemies.
2. Gratitude through Worship: The right response to Allah’s gifts is sincere worship and sacrifice.
3. Victory of Truth: Opponents of truth may seem powerful temporarily, but they will ultimately be "cut off" from honor and legacy.
Note - Rezeki manusia - Air. Ini segi jasmani manusia. Kaji sifat air.
Wahyu jatuh pada "hati" jantung Qalbu, maka manusia pun akn lembut. Hati itu keras. Lembutnya dgn wahyu.
CeRITA Masjid Proton City.
Masjid Proton, Tanjung MalimMasjid At-Taqwa Proton City, juga dikenali sebagai Masjid Proton City, terletak di Jalan Kempas 9, Proton City, 35900 Tanjung Malim, Perak, Malaysia. Masjid ini dibina pada tahun 2006 sebagai sebahagian daripada program sumbangan sosial oleh Proton City Development. Pada asalnya, ia berfungsi sebagai surau dan dinaik taraf kepada masjid pada 16 Januari 2009. Perasmian rasmi oleh Duli Yang Maha Mulia Sultan Perak Darul Ridzuan berlangsung pada 18 Disember 2009, bersempena sambutan Maal Hijrah peringkat Negeri Perak.
Ciri-ciri dan Kemudahan:
Reka Bentuk: Masjid ini direka dengan konsep terbuka yang membolehkan aliran udara semula jadi. Ukiran awan larat pada struktur masjid ini dihasilkan oleh tukang dari Uzbekistan, menyerupai seni bina Masjid Imam Bukhari di Uzbekistan.
Kemudahan: Masjid ini dilengkapi dengan pelbagai kemudahan termasuk tempat wuduk, telekung, sejadah, bilik mesyuarat, pejabat masjid, ruang makan dan memasak, parkir, laluan dan tandas untuk orang kurang upaya, perpustakaan, bilik kuliah, rumah musafir, dan gazebo (pondok rehat).
Comments
Post a Comment